Cek Informasi Seputar

Cek Informasi Seputar Test urinalisis bisa mengetahui beberapa zat spesifik dalam urine, seperti sel darah, protein, glukosa, kristal, keton, bilirubin, atau bakteri. Kehadiran beberapa zat itu dalam urine bisa memperlihatkan jika Anda kemungkinan menanggung derita penyakit spesifik, seperti infeksi aliran kemih, penyakit ginjal, atau diabetes.

Kecuali mengecek kandung zat kimia dalam urine, urinalisis dikerjakan untuk mengecek warna, performa, berbau, dan tingkat pH atau asam basa urine. Cek Informasi Seputar

Mengapa Urinalisis Dikerjakan?
Urinalisis kerap kali dikerjakan selaku sisi dari pengecekan kesehatan teratur (cek up). Test urine ini dapat dikerjakan untuk banyak hal berikut: Cek Informasi Seputar

Bila dokter merekomendasikan untuk lakukan urinalisis, Anda dianjurkan untuk konsumsi cukup air putih supaya contoh urine yang diperlukan bisa memenuhi. Anda dapat minum dan makan seperti umumnya saat sebelum ambil contoh urine dikerjakan.

Tetapi, jauhi minum air terlalu berlebih atau konsumsi
makanan yang memiliki kandungan bahan warna sebab bisa mengakibatkan hasil test jadi tidak tepat.
Jika Anda konsumsi obat atau suplemen spesifik, janganlah lupa untuk memberitahukan dokter. Ini karena beberapa obat atau suplemen bisa mempengaruhi hasil urinalisis.
Bagaimana Langkah dan Proses Pengecekan Urinalisis?
Langkah awal yang dikerjakan dalam urinalisis ialah ambil contoh urine. Tetapi, ambil contoh urine tidak dapat dikerjakan asal-asalan. Anda harus lebih dulu bersihkan alat kelamin, terutamanya sisi
seputar lubang aliran kemih atau uretra, untuk menahan contoh urine tercemar bakteri.
Tempat yang dipakai untuk memuat contoh urine harus juga dijaga kebersihannya. Anda dianjurkan tidak untuk sentuh sisi dalam tempat supaya bakteri dari tangan tidak mengontaminasi tempat urine.
Saat kumpulkan contoh urine, pertama kali Anda bisa buang air kecil langsung ke toilet sepanjang beberapa menit, lalu hentikan saluran
urine. Kemudian, persiapkan tempat penampung contoh urine, lalu buang air kecil kembali lagi dan tampung saluran urine pada tempat itu sampai tempat terisi penuh.
Sesudah contoh urine diambil, urine akan dianalisa di laboratorium dengan 3 langkah, yakni:
Test visual urine
Pada test ini, jumlah dan warna urine akan dicheck. Urine yang warna merah atau cokelat tua kemungkinan memiliki kandungan darah,
sedang urine yang warna kotor bisa saja penanda ada infeksi pada aliran kemih. Saat itu, urine berbuih pantas diduga selaku peluang penyakit ginjal.
Pengecekan dengan mikroskop
Pengecekan dengan mikroskop dikerjakan untuk mengenali kehadiran atau kandung zat spesifik dalam urine. Biasanya, urine yang normal tidak memiliki kandungan sel darah merah dan sel
darah putih, bakteri, atau kristal yang menjadi penanda batu ginjal.

By Kaitlin

error: Content is protected !!